Wednesday, February 13, 2013

Senyum dan tawa: Bagai isi dengan kuku, bagai aur dengan tebing


Senyuman yang dilukis di bibir adakala bukan cerminan hati yang gembira tetapi senyuman itu sedang berusaha untuk menghapuskan duka yang terlalu selalu menerjang pintu hati dan menerjah masuk ke dalam kamar hati untuk merampas segala kegembiraan yang ada.

Tawa yang mengiringi senyuman di bibir adakala bukan cerminan hati yang senang tetapi tawa itu sendiri sebenarnya keliru dan tidak tahu mengapa tangis pilu tidak mampu dizahirkan sebaliknya bertukar irama dengan tawa yang senantiasa menemani senyuman di bibir.

Senyum dan tawa ini begitu erat hubungannya bagai isi dengan kuku.

Senyum dan tawa ini begitu saling bekerjasama bagai aur dengan tebing.

Atas dasar itu, ceria dan periang adalah dua kata adjektif yang selalu dikaitkan dengan tuan empunya diri yang terlalu selalu dan terlalu mudah melukiskan senyuman diiringi irama tawa.

No comments:

Post a Comment